WOW Beratnya Latihan Pasukan Raider TNI AD Bikin Militer AS Kebingungan...

 WOW Beratnya Latihan Pasukan Raider TNI AD Bikin Militer AS Kebingungan...


Pasukan Raider TNI AD memiliki kualifikasi setara tiga prajurit infanteri biasa. Pasukan Raider harus menjalani masa pendidikan dan latihan yang lebih berat. (Foto Cover: Atraksi Prajurit TNI)
Masa pendidikan dan latihan yang dijalani pasukan Raider membuat bingung militer Amerika Serikat. Pasalnya, masa latihan dan pendidikan pasukan Raider lebih berat dibandingkan pasukan khusus AS.
“Amerika bingung, ini latihan apa. Mereka (AS) latihan 2,5 bulan. Dulu saya latihan enam bulan, (pasukan Raider) tiga bulan saya tambah lagi. Tentara itu latihan, latihan, latihan terus,” kata Ryamizard.
Batalyon Raider dibentuk pada 22 Desember 2003, kala itu Ryamizard menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat. Sebagai kekuatan penindak, satu batalyon raider saat diterjunkan ke medan peperangan setara dengan tiga batalyon infanteri biasa.
Harapannya pasukan Raider terus menjaga motivasi tempur demi menjaga marwah sebagai pasukan khusus. “Tanpa semangat, itu seperti orang mati. Semangat menggebu-gebu itu melebihi alutsista,” ujar Ryamizard, dikutip dari Indonesia Military, Selasa, 30 Agustus 2016.
Menurutnya, pasukan Raider perlu mendapat latihan tambahan lagi. Ia menyarankan agar pasukan Raider dilatih untuk bisa bertahan di hutan dengan memakan ular cobra berbisa. Mantan panglima Kostrad itu mengatakan, latihan itu penting demi menjaga kualifikasi pasukan khusus agar memiliki keunggulan dibanding militer negara lain.
Ryamizard pun menyebut, pasukan khusus Jepang ketika menjalani Perang Dunia ke-II melawan Barat, yang mengedepankan semangat membela negaranya dengan penuh ketulusan hati. “Saya terobsesi tentara Jepang saat Perang Dunia ke-II. Lebih baik mati daripada kalah perang. Yang baik apa pun dari negara lain kita contoh. Tak baik dari negara kita pun, tak perlu kita contoh,” katanya.
Dia melanjutkan, pantang menyerah orang Jepang harus ditiru. Kehebatan tersebut sangat layak diterapkan oleh prajurit Raider. “Kalau boleh, Raider ini harus harakiri saja. Sanggup?” Seratusan prajurit Raider kompak menjawab, “Sanggup.”
Pasukan Rajawali Pemburu, Disegani Fretilin, Jadi Cikal Bakal Batalion Raider
Inilah pasukan TNI terdiri dari tiga matra yang sangat disegani baik lawan dan kawan di masa 1980-1990-an. Dari pasukan inilah, cikal bakal embrio pasukan Raider yang dihidupkan saat masa konflik di Aceh, awal 2000-an.
Awalnya, Pasukan Rajawali ini, demikian diberi nama, terdiri dari 10 Kompi meliputi 2 kompi Parako Kopassus, 3 kompi Marinir TNI AL dan 5 Kompi Infanteri TNI AD.
Pembentukkan pasukan tersebut diinisiasi oleh Komandan Batalion 328/Lintas Udara Kostrad, sekarang menjadi Yonif Para Raider 327/Kujang Divisi I Kostrad, Depok, Jawa Barat, Mayor Inf Prabowo Subianto. Ketika itu, Prabowo menjabat Dan Yon 1987-1991, berhasil membuat batalion ini sebagai batalion yang benar-benar terlatih. Taktik Pemburu diterapkanya pada batalion itu menyebabkan kesatuan tersebut terpilih sebagai batalion terbaik dalam penugasan di Timor Timur (kini Timor Leste).
Berangkat dari pengalaman tersebut, seperti dilansir dari Instagram Mata Padi, saat Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), ia memiliki gagasan untuk membentuk dan ikut melatih, Satgas Darat Rajawali, kemudian populer sebagai “Kompi Pemburu”.
Bahkan, konon, muncul pula wacana untuk setiap batalion infanteri reguler Kodam mesti mengirimkan sejumlah pasukannya guna mendapatkan kualifikasi Pemburu tersebut. Namun, tampaknya wacana tersebut urung dilaksanakan.
Selama pelatihan dan pendidikan dilaksanakan di Pusdik Kopassus, Batujajar, selama tiga bulan. Mereka dilatih dengan kualifikasi penjejakan, patroli jarak jauh, pertempuran hutan gunung, PJD, bunuh senyap, penyergapan/penghadangan, serangan bivak, hingga kemampuan serangan mobile udara (Air Assault).
Pasukan Rajawali terbukti banyak menorehkan kegemilangan, pola pergerakan mereka yang dinamis dan terus bergerak, menjejak, serta memburu hingga tuntas, setidaknya membuat GPK(Gerombolan Pengacau Keamanan), Fretilin ciut nyali.
Meski hanya bertugas selama beberapa tahun (sekitar 1995-1999) di Timor-Timur, setidaknya moral tempur para milisi Fretilin rontok.
Dalam beberapa kesaksian, bahkan pasukan Fretilin berupaya sebisa mungkin menghindar jika mengetahui pergerakan para prajurit Pemburu itu.
Setidaknya, Satgas ini terbukti menunjukkan hasil menonjol dalam penugasan di Timor-Timur. Sempat mengalami kevakuman, hingga akhirnya pada masa konflik Aceh, pasukan ini kemudian dibangkitkan kembali dari masa tidurnya, kelak disebutkan pula bahwa pasukan ini menjadi embrio pasukan Raider.
Sumber: riauonline/PATRIOT SEJATI 

0 Response to " WOW Beratnya Latihan Pasukan Raider TNI AD Bikin Militer AS Kebingungan..."

Posting Komentar