Sering Mengemudi Mobil Automatic Anda Dengan Gigi D? Jika IYA, Jangan Lagi! Ini Nih Cara Benar Agar Bisa Hemat BBM Hingga Setengah Tangki! |
Kini, semakin banyak orang yang membeli mobil pribadi. Memang mobil dengan pengoperasian otomatis jauh lebih gampang dikendarai, karena itulah diantara mereka banyak yang jatuh hati pada mobil otomatis.
Banyak orang merasa mobil otomatis memang jauh lebih gampang dikendarai daripada mobil manual. Letak transmisi pada mobil otomatis dan manual pun tidak jauh berbeda. Sesudah membeli mobil otomatis, sebaiknya kalian jangan meneruskan kebiasaan buruk terus menerus melaju dengan gigi D.
Asalkan mempelajari cara di bawah ini, dijamin Anda bisa menghemat setengah dari biasanya penggunaan bahan bakar.
Jangan menggunakan gigi blok D saat di lereng menanjak
Semua orang pasti mengetahui kegunaan gigi D untuk berjalan maju baik cepat atau lambat, tetapi masalahnya, para pengendara mobil tidak peduli kapanpun tetap melaju dengan gigi D sampai akhir.
Namun, saat mobil dengan posisi gigi D melaju di pendakian, jelas akan terasa mobil menjadi lebih sulit dan melambat. Kebanyakan orang mengira bahwasanya gas pada mobil kurang bertenaga dan malah menambah pijakan pedal gas lagi. Padahal, mobil baru sekarang telah dilengkapi transmisi lebih tinggi. Penggunaan transmisi yang tidak sesuai aturan dapat berujung pada konsumsi bahan bakar yang berlebihan.
Dalam kondisi jalan mendaki, Anda harus mengubah transmisi gigi menjadi lebih tinggi. Transmisi yang dimaksudkan adalah huruf yang diwakili dengan angka “1” atau “2”. Ada beberapa kondisi dimana kita harus menggunakan gigi blok “L seperti di saat berkecepatan rendah. Bila berkendara dengan transmisi yang tepat akan terasa lebih ringan, bertenaga, hemat bahan bakar dan jauh lebih rileks.
Jangan menggantung transmisi gigi di “D” saat turun bukit.
Di lereng bukit atau di jalan dengan kemiringan yang curam, kebanyakan pengendara mobil tidak mengganti transmisi gigi. Palingan mereka perlahan-lahan turun dari lereng sambil menginjak pedal rem, tetapi apabila terlalu lama menginjak rem dapat mengakibatkan bantalan rem menjadi terlalu panas serta membahayakan keselamatan pengemudi.
Jika bukan bagian-bagian suku cadang mobil yang cepat haus, mobil juga menjadi boros bahan bakar dan saat mengemudi pun juga terasa capek. Mobil otomatis memiliki transmisi “L” ketika melaju dengan kecepatan rendah. Kali ini dengan menggantung gigi pada Blok L, Anda bisa membatasi transmisi mobil hanya di sekitar kecepatan paling rendah. Transmisi pada mobil otomatis dan manual kurang lebih sama, tidak perlu capek-capek saat turun dari bukit, Anda bisa membiarkan mobil menggunakan tenaga mesinnya sendiri perlahan-lahan turun. Maka tak perlu takut lagi pasti kendaraan Anda tetap aman dan hemat bahan bakar pula.
Jangan menggantung gigi D saat berhenti di antrian kemacetan dalam jangka waktu yang lama
Kebanyakan pengendara yang memiliki kebiasaan ini saat menunggu lampu lalu lintas atau saat macet, hanya meninggalkan satu kaki di rem, lalu tidak menghiraukan posisi transmisi lagi.
Namun, menahan pedal rem dalam posisi gigi D dapat memicu pemborosan bahan bakar, serta hal ini dapat meningkatkan gesekan berlebihan pada kopling. Masa pakai suku cadang pun cepat berkurang dan boros bahan bakar.
Jika Anda sedang menunggu antrian lampu merah, sebaiknya gantung gigi mobil pada gigi blok N dan tidak perlu capek-capek menginjak rem lagi. Apalagi waktu parkir Anda akan melebihi 1 menit! Sehingga gearbox pun bisa bertahan lebih lama, serta secara efektif dapat menghindari overheating pada gigi transmisi.
Jika waktu berhenti sudah melebihi 5 menit, boleh langsung mematikan kendaraan, hal ini baik untuk menghemat bahan bakar.
Menghemat bahan bakar perlu pengalaman yang mumpuni, mari dipelajari cara menghemat bahan bakar berikut.
Dengan kondisi harga minyak dunia yang semakin tinggi beberapa tahun ini. Setiap pengendara terus berusaha memutar otak mencari cara untuk menghemat biaya bahan bakar, berikut beberapa pengalaman dari saya cara menghemat bahan bakar :
Pertama, sebelum keluar rumah: buka aplikasi peta terlebih dahulu , cari informasi, di bagian menu terdapat fungsi real-time kondisi lalu lintas. Sebelum berangkat, rencanakan rute perjalanan Anda untuk menghindari kemacetan dan juga menghemat bahan bakar.
Sebagai contoh, google map dapat menyediakan kondisi lalu lintas sesuai saat itu juga secara real-time.
Cobalah untuk menghindari kemacetan lalu lintas. Ingat! macet = boros (Kecuali kendaraan listrik)
Kedua, saat bersedia menyetir, biarkan semua orang duduk dalam mobil dahulu, lalu kencangkan sabuk pengaman, baru mulailah menghidupkan mobil. Begini saja sudah menghemat 5 detik pemakaian bahan bakar Anda.
Tiga, langsung menjalankan mobil tanpa dipanaskan dulu. Mobil dipanaskan terlebih dulu adalah cara kerja menghidupkan mobil zaman dahulu. Seiring mobil saat ini sudah berteknologi modern, sudah tidak perlu memanaskan mesin mobil lagi. Langsung start mobil Anda, hanya pada awal jalankan sedikit lambat.
Ada orang yang bertanya, jika suhu sewaktu musim dingin di negara bagian utara sekitar -5 ~ -10 °C apakah mobil boleh langsung dijalankan? Jawabannya adalah: tentu saja boleh. Kecanggihan mobil generasi sekarang dapat bertahan pada suhu sekitar -30 ?, seperti musim dingin di Mongolia, Timur Laut, maupun Xinjiang. Tidak perlu takut pada suhu -5 ~ -10 °C itu adalah suhu yang normal. Tidak perlu khawatir juga apabila mobil Anda tersimpan di dalam garasi, karena suhu garasi lebih hangat dibandingkan luar.
Empat, setelah soal memanaskan mesin mobil. Jika pada jalan yang bagus (tidak banyak persimpangan), berdasarkan peraturan lalu lintas, lakukan saja bila Anda bisa menempuh dengan kecepatan lebih cepat. Jangan berpikir menempuh dengan cepat lebih boros bahan bakar. Menurut standar emisi dan pajak di China, bahan bakar yang terbuang saat berhenti lebih besar dibandingkan bahan bakar yang terbuang saat melanjutkan perjalanan. Artinya, tidak apa-apa jika Anda mengendarai sedikit lebih cepat, sesegera mungkin melalui lampu merah di depan, daripada menunggu lama di depan lampu lalu lintas dan membuang bahan bakar selama 30 detik, itu tidak efisien! Mengemudi memang dibatasi pada kecepatan 40km/h, jika situasi memungkinkan, tentu saja boleh langsung melampaui 60km/h.
Lima, baik di persimpangan, sekolah, area tempat tinggal, pelankan dahulu laju kendaraan setelah lampu hijau. Karena banyak orang yang berlalu-lalang di daerah ini. Anda memiliki 99 persen menjumpai kendaraan lain, anak-anak sekolah, kendaraan para warga yang keluar dari kawasan perumahan, polisi gagah yang senantiasa menjaga lalu lintas dan kendaraan yang tiba-tiba mengerem atau melambat. Demikian merupakan persyaratan peraturan lalu lintas yang benar. Ditambah dapat mengurangi guncangan bagi penumpang saat rem darurat dan juga memberikan rasa aman. Sekali menabrak pejalan kaki, uang dari pengobatan korban cukup menambah lebih dari 1000 liter bahan bakar.
Saat berhadapan dengan lampu lalu lintas, sudah seharusnya Anda tetap fokus dan memperlambat laju jika di depan mata akan mendekati lampu merah, toh, sampai disana nantinya juga berhenti menunggu lampu hijau berikutnya. Bila lampu merah yang sudah berganti ke lampu hijau atau lampu hijau pun, tetap menjaga kecepatan pada 30km/h (persyaratan lalu lintas). Jika jarak pandang yang bagus saat di persimpangan, Anda boleh saja melaju dengan kecepatan 50km/h, tetapi lambatkan lagi jika bertemu lampu merah, dan melaju lagi setelah lampu hijau.
Enam, bila jumpa lampu merah harus berhenti dengan baik, ganti gigi pada blok N, dan tarik tuas rem tangan. Karena mobil masih bergerak sedikit bila bertahan pada gigi D dan itulah yang boros bahan bakar.
Tujuh, bila Anda sedang menunggu lama sebaiknya matikan mobil saja atau bisa saja keracunan karbon monoksida. Serta jangan membuka air conditioner(AC) saat mobil dimatikan, karena dapat membuat daya tahan baterai cepat rusak.
Delapan, sebisa mungkin mencari tempat parkir dekat pintu keluar, selain bisa lebih cepat keluar. Juga dapat menghemat uang bahan bakar! Selanjutnya, arah depan mobil menghadap keluar, sehingga tidak mudah dikuntit orang, keluar lebih cepat, serta mengurangi waktu mengeluarkan mobil. Memang polusi yang dikeluarkan pertama kali tergolong berat dibandingkan biasanya.
Sumber : cerpen.co id
0 Response to "Sering Mengemudi Mobil Automatic Anda Dengan Gigi D? Jika IYA, Jangan Lagi! Ini Nih Cara Benar Agar Bisa Hemat BBM Hingga Setengah Tangki!"
Posting Komentar